TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Menarik untuk dibahas kisah Ali Sunan, pemain legendaris PSIS Semarang yang hobi makan darah dan ular kobra. Tak hanya memiliki kebiasaan aneh, pria berusia 52 tahun itu juga menorehkan sejumlah prestasi gemilang selama berkarier sebagai pesepakbola.
Dilansir dari Okezone, Ali Sunan adalah mantan pesepakbola yang lahir di Lamongan. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini memutuskan pensiun sebagai pesepakbola pada 1 Januari 2006.
Sebelum gantung sepatu, Ali Sunan memiliki sederet prestasi dalam hidupnya. Namanya mulai dikenal setelah membawa timnas Indonesia ke turnamen Coca-Cola Cup 1988 tingkat Asia.
Di Piala Coca-Cola 1988, Ali Sunan dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga. Selanjutnya, pria kelahiran 1 November 1970 itu juga berhasil membawa Tunggal Dara menjuarai Piala Galakarya 1988 selain menjadi MVP.
Setelah itu, Ali Sunan memulai karir profesionalnya sebagai pesepakbola saat membela PS Pupuk Kaltim pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 1998, Ali Sinan bergabung dengan PSIS Semarang dan menjadi juara Piala Liga Indonesia 1998-1999 selain menjadi MVP.
Berkat penampilannya yang mentereng, Ali Sunan dipanggil untuk memperkuat skuat Indonesia. Dia melakukan debutnya untuk Garuda - dijuluki Timnas Indonesia - melawan Kamboja pada 31 Juli 1999.
Selama membela timnas Indonesia, Ali Sunan tercatat sudah tampil dalam 10 pertandingan dengan torehan dua gol. Usai mengakhiri kerja samanya dengan PSIS Semarang, ia bergabung dengan Persija Jakarta dan membawa Macan Kemayoran (julukan Persija Jakarta) lolos ke babak semifinal Liga Indonesia 1999-2000.
Editor : M Wali