MAGELANG, iNewsTemanggung.id - Beberapa waktu lalu beredar foto dan video awan panas erupsi Gunung Merapi yang konon mirip wayang petruk.
Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh pakar iklim dan bencana dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Emilia Nurjani, bahwa munculnya awan tersebut disebabkan oleh ketidakstabilan massa udara di sekitar gunung.
Hal inilah yang menyebabkan awan panas menghasilkan bentuk yang berbeda dari awan pada umumnya.
“Secara teori penampakan awan seperti tokoh wayang Petruk ini bisa muncul karena masa udara yang tidak stabil di sekitar Gunung Merapi sehingga menghasilkan bentuk awan yang berbeda dari awan-awan yang ada,”paparnya dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (16/3/2023).
Emilia pun mengatakan, jika penampakan awan diartikan sebagai sosok pewayangan Petroc dan memiliki arti khusus, itu karena kepercayaan masyarakat.
“Ya ini kembali pada kepercayaan masyarakat jika lantas awan yang ada diartikan sebagai Petruk dan ada makna di baliknya,” ucapnya.
Dosen Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi ini menyebutkan awan berbentuk Petruk tersebut jika dilihat dari elevasi awan dan bentuknya termasuk dalam awan cumulus yang mengandung hujan.
“Jikapun turun hujan, maka bersifat lokal,” terangnya.
Editor : M Wali