TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Naiknya tarif angkutan umum di Kabupaten Temanggung merupakan akibat dari kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
Hal ini tak bisa dipungkiri, Komponen terbesar dari angkutan umum adalah BBM, yaitu sebesar 60 persen.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Temanggung Supriyanto menyampaikan, Meski tarif angkot sudah naik dalam beberapa hari ini, namun, sopir dan masyarakat Temanggung belum ada yang memprotes.
Menurutnya, meskipun terpaksa, akhirnya masyarakat merasa wajar. Pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan beberapa koperasi yang menaungi mereka. Dalam hal kenaikan tarif, mereka telah mempertimbangkan.
“Kami menilai bahwa para sopir mengambil jalan tengah. Yaitu, tetap menaikkan tarif, namun dalam porsi yang sangat wajar,” tuturnya Selasa (13/9/2022).
Masyarakat mempunyai pilihan untuk menggunakan jasa angkot atau kendaraan pribadi. Sehingga, apabila sopir angkot menaikkan tarif terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka.
Pengguna kendaran umum menurun dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari jumlah angkutan yang terdata di Dishub. Angkot angkudes ada 624 unit, hanya 70 persen saja yang beroperasi.
“Untuk anak-anak sekolah masih banyak yang menggunakan angkutan umum. Kecuali yang diantar orang tua. Sebab, anak-anak masih di bawah 17 tahun,” tutupnya.
Editor : M Wali