TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Setiap perayaan Waisak, nama Umbul Jumprit senantiasa disebut. Sutus Umbul Jumprit ini menjadi tempat di mana air berkat diambil untuk merayakan Waisak, yang kemudian air tersebut disimpan di Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Umbul Jumprit sendiri merupakan sebuah situs yang terletak di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Terletak sekitar 26 kilometer di barat laut Kota Temanggung, situs ini memiliki makna dan nilai spiritual yang tinggi bagi umat Buddha yang merayakan Waisak.
Mata airnya terletak di bawah gua yang teduh, dilindungi oleh rindangnya pohon besar. Meskipun musim kemarau panjang, mata air ini tetap mengalir tanpa pernah kering.
Terletak di lereng Gunung Sindoro, mata air ini menjadi sumber air bagi Sungai Progo. Ketinggiannya mencapai 2.100 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tetap dingin meskipun di siang hari.
Umbul Jumprit merupakan situs yang dianggap suci dalam kepercayaan Buddha maupun aliran kepercayaan lainnya.
Tempat ini sering digunakan sebagai tempat meditasi bagi biksu dan umat Buddha. Dekat dengan Umbul Jumprit, terdapat makam Ki Jumprit yang menjadi tempat ziarah bagi banyak orang, yang kemudian melanjutkan untuk bermeditasi dan mandi ritual.
Kawasan Jumprit terletak di jalur yang strategis, menjadi bagian dari rute wisata populer seperti Borobudur-Dieng, Semarang-Bandungan-Dieng, dan dijangkau dengan mudah dari berbagai arah termasuk Wonosobo, Kendal, dan Yogyakarta.
Aksesibilitasnya juga terjamin, baik dengan kendaraan umum dari ibu kota Kecamatan Ngadirejo maupun dengan kendaraan pribadi.
Wisatawan akan merasa lebih leluasa jika menggunakan kendaraan pribadi. Jalan menuju lokasi telah diaspal, sehingga perjalanan terasa lebih nyaman.
Selain itu, dalam perjalanan menuju Jumprit, para pengunjung juga dapat menikmati keindahan panorama alam pegunungan serta agrowisata sayuran yang mempesona.
Editor : M Wali