Bupati Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Pengguna dan Pengedar Narkoba di Temanggung

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Maraknya penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Temanggung mendorong Bupati Temanggung, Agus Setyawan, bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Temanggung untuk melakukan penguatan sinergi antar lembaga.
Bupati Agus menyoroti meningkatnya grafik penyalahgunaan narkoba di wilayahnya sebagai ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pengguna, terlebih lagi pengedar narkoba.
“Ini merusak bangsa. Untuk itu, dukungan dari kepolisian, TNI, kejaksaan, dan organisasi kemasyarakatan sangat kami butuhkan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa koordinasi lintas lembaga menjadi kunci utama dalam memberantas narkoba. Penyelesaian permasalahan ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat.
"Semua orang tua pasti tidak ingin anaknya terjerumus narkoba. Maka dari itu, kami tidak menerapkan restorative justice dalam kasus narkotika,” ujarnya, Kamis (24/4).
Sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan, Pemerintah Kabupaten Temanggung memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan rumah rehabilitasi yang telah tersedia di RSUD Temanggung dan Dinas Sosial.
Fasilitas ini diperuntukkan bagi pengguna pemula yang dinilai masih dapat diselamatkan melalui program rehabilitasi. Sementara itu, bagi pelaku yang telah menjadi pengedar, akan ditindak tegas oleh aparat penegak hukum sesuai jalur hukum yang berlaku.
Kepala BNNK Temanggung, Triatmo Hamardiyono, turut mengungkapkan bahwa saat ini penyebaran narkoba di Temanggung sudah menyasar kalangan pelajar. Ia menjelaskan bahwa beberapa jenis obat-obatan tertentu kerap menjadi pintu masuk sebelum pelajar terjerumus ke narkotika yang lebih berat.
“Pencegahan kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari sekolah hingga ke tingkat desa. Kami rutin mengadakan sosialisasi dan juga memiliki klinik rawat jalan untuk rehabilitasi,” ujar Triatmo.
BNNK Temanggung juga menggerakkan agen pemulihan desa, yang berfungsi sebagai konselor awal bagi penyalahguna dengan tingkat risiko rendah. Terkait titik rawan penyebaran narkoba, beberapa wilayah seperti Parakan dan Candiroto disebut sebagai kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus, terutama di kalangan pelajar.
Dalam kegiatan terbaru yang digelar hari ini, berdasarkan hasil survei, Temanggung termasuk daerah yang cukup responsif terhadap ancaman narkoba. Meski begitu, Triatmo menekankan bahwa data kuantitatif tidak bisa dijadikan patokan tunggal.
“Beberapa daerah sejak lama dikenal sebagai pusat peredaran. Karenanya, kegiatan bersama ini harus menjadi gerakan kolektif, karena dengan keterbatasan anggaran, kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri.” pungkasnya.
Editor : Redaksi