get app
inews
Aa Text
Read Next : Pernikahan Dini di Temanggung Tahun 2023, 50 Persen Dipicu Oleh Kehamilan Pra-Nikah

Kasus Pernikahan Dini di Temanggung Masih Tinggi, Pemkab Gencarkan Kampanye Jo Kawin Bocah

Senin, 28 April 2025 | 22:54 WIB
header img
Kasus Pernikahan Dini di Temanggung Masih Tinggi, Pemkab Gencarkan Kampanye Jo Kawin Bocah. Foto: doc/iNewsTemanggung.id

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Kasus pernikahan dini di Kabupaten Temanggung masih menjadi perhatian serius. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat sebanyak 1.039 anak menikah di bawah usia yang seharusnya. 

Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk terus berupaya menekan angka pernikahan dini melalui berbagai program dan kampanye.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Temanggung, Gema Artisti Wahyudi, menyampaikan bahwa pada tahun 2022 jumlah kasus pernikahan dini tercatat sebanyak 414 kasus.

Tahun 2023, angka tersebut menurun menjadi 259 kasus. Hingga Agustus 2024, jumlahnya kembali turun menjadi 166 kasus. 

Namun, menjelang akhir tahun 2024, kasus pernikahan dini mengalami peningkatan menjadi lebih dari 200 kasus.

"Pernikahan dini ini berisiko tinggi terhadap kelahiran bayi stunting karena pasangan yang menikah belum memiliki kematangan tubuh dan organ reproduksi yang sempurna," ungkap Gema.

Ia menegaskan bahwa usia ideal untuk menikah adalah minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Menikah sebelum usia tersebut meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu maupun bayi, termasuk stunting dan kematian bayi.

Selain faktor ekonomi, Gema menyebutkan bahwa lingkungan tempat tinggal, penggunaan media sosial, dan pergaulan bebas turut menjadi faktor penyebab tingginya angka pernikahan dini di Temanggung. Untuk itu, DPPPAPPKB Kabupaten Temanggung terus melakukan berbagai upaya preventif, salah satunya dengan menggiatkan kampanye "Jo Kawin Bocah".

"Kami terus mengampanyekan usia ideal menikah melalui program Jo Kawin Bocah agar masyarakat semakin sadar akan dampak negatif pernikahan dini," jelasnya.

Dengan kampanye ini, pemerintah berharap masyarakat lebih memahami pentingnya kesiapan usia sebelum menikah, sehingga dapat meminimalkan risiko stunting, kematian ibu, dan bayi, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Editor : M Wali

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut