WONOSOBO, iNewsTemanggung.id - Dieng Culture Festival (DCF) acara tahunan yang kerap ramai dikunjungi wisatawan dari lokal maupun mancanegara ini bakal ditiadakan pada tahun 2023 ini.
Pasalnya, kawasan wisata dataran tinggi Dieng sedang dalam progres renovasi.
Hal ini diungkap ketua panitia DCF sekaligus ketua Pokdarwis Dieng, Alif Fauzi. Ia mengatakan keputusan ditiadakannya Dieng Culture Festival 2023 sudah melalui beberapa pertimbangan, terutama berkaitan dengan adanya proyek penataan kawasan wisata Dieng.
"Dengan adanya proyek penataan kawasan wisata Dieng dari Kementerian PUPR ini kita harus mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya kenyamanan wisatawan. Jangan sampai nanti terganggu adanya material, lubang-lubang yang dikhawatirkan membahayakan wisatawan," kata Alif.
Pihaknya mengaku sempat berencana menggelar DCF dalam skala kecil. Namun setelah dilihat, niatan tersebut diurungkan karena tetap akan berpotensi menarik wisatawan dengan jumlah yang banyak.
"Kalau (wisatawan) sudah datang ke Dieng kita kan tidak bisa menolak. Sedangkan di sini sedang ada penataan. Nanti terkait keamanan dan keselamatan wisatawan siapa yang bertanggung jawab. Ini berbeda ketika DCF digelar saat pandemi COVID-19, karena saat itu semuanya ketat," jelasnya.
Menurut Alif, saat ini sudah ada beberapa anak rambut gimbal yang ingin diruwat saat DCF. Sementara, anak-anak tersebut didaftar terlebih dahulu oleh pemangku adat Dieng.
"Kalau anak rambut gimbal yang datang ke sini untuk diruwat saat DCF banyak. Sementara biar didata dulu di pemangku adat," ujarnya.
Rencananya DCF bakal digelar kembali pada tahun 2024. Harapannya proyek penataan kawasan wisata Dieng sudah selesai pada Agustus 2024.
"Tahun berikutnya tetap digelar, semoga Agustus sudah selesai penataan kawasan wisata ini," kata dia.
Alif menambahkan, ia dan warga Desa Dieng Kulon tetap legawa dengan ditiadakannya DCF 2023. Menurutnya, warga juga mendukung program penataan kawasan wisata Dieng.
Dalam penjelasannya, obyek wisata tidak hanya seputar destinasi tapi juga soal infrastruktur yang memadai.
"Kita legawa tidak ada DCF. Justru kita harus apresiasi program penataan kawasan wisata ini. Karena infrastruktur yang memadai ini kan penting. Saat ini masih kurang penerangan jalan, tempat untuk jalan kaki, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Editor : M Wali
Artikel Terkait