Logo Network
Network

Sri Mulyani: AS dan Eropa Pecahkan Rekor Inflasi Tertinggi dalam 40 Tahun Terahir

nasrul
.
Rabu, 07 September 2022 | 14:53 WIB
Sri Mulyani: AS dan Eropa Pecahkan Rekor Inflasi Tertinggi dalam 40 Tahun Terahir
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, AS dan Eropa punya potensi resesi tinggi (foto: dok. iNews.id).

JAKARTA, iNewsTemanggung.id - Ekonomi dunia saat ini menjadi tantangan serius bagi banyak negara. Bahkan beberapa negara disebut terancam mengalami resesi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Eropa punya potensi resesi yang tinggi. Hal ini disampaikannya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia'.

"Amerika dan Eropa jelas akan menghadapi potensi resesi sangat tinggi," kata Sri Mulyani lewat sambungan virtual, Rabu (7/9/2022).

Menurut Sri Mulyani, ancaman resesi ini terjadi karena inflasi yang sangat tinggi. Ia menyebut inflasi AS dan Eropa adalah yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Hal tersebut direspon dengan kenaikan suku bunga dan likuiditas yang diketatkan. Awalnya, Bank Sentral AS dan Eropa hanya menunggu da menganggap jika inflasi hanya sementara.

"Tadinya kan Bank sentral AS dan Eropa masih menunggu karena menganggap inflasi ini masih temporer.karena ada disrupsi karena pandemi. Kemudian ada perang dan bahkan minyak dijadikan alat instrumen perang," sambungnya.

Inflasi di Eropa terjadi karena konflik Rusia-Ukraina. Menurut Komisi Eropa, sebanyak 12 negara anggota Uni Eropa telah kehilangan seluruhnya atau sebagian pasokan gas. Aliran gas dari Rusia ke Eropa telah berkurang signifikan.

Menurut perkiraan awal yang dirilis oleh kantor statistik Uni Eropa (UE), inflasi pada Agustus mencapai 9,1% di 19 negara dan merupakan yang tertinggi sejak 1997. Harga komoditas energi merupakan penyebab tunggal dari inflasi terbesar ini dengan lonjakan hingga 38% dari awal tahun hingga Agustus.
 

Editor : M Wali

Follow Berita iNews Temanggung di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.