get app
inews
Aa Text
Read Next : Masyarakat Diwajibkan Bawa KTP saat Beli Gas 3Kg, Segera Daftar Sekarang

Pemerintah dan Masyarakat Temanggung duduk Bersama Cari Solusi Alternatif Pengganti Pupuk Bersubsidi

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 15:22 WIB
header img
Pemerintah dan masyarakat duduk bersama bahas alternatif pupuk bersubsidi. Foto: Ist/iNewsTemanggung.id

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Pemerintah bersama petani di Kabupaten Temanggung tengah mencari solusi untuk mencari alternatif penggunaan pupuk bersubsidi setelah dikeluarkannya Permentan No 10 Tahun 2022. 

Masyarakat diajak berdiskusi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung untuk mencari jalan keluar tersebut.

Kepala Dinas Joko Budi Nuryanto mengatakan, tujuan diskusi ini bersama-sama mencari jalan keluar atau solusi agar sektor komoditi yang tak tercover pupuk bersubsdi tetap bisa diakomodir. Sebab menurutnya, Temanggung memiliki sektor komoditas strategis yaitu Tembakau. 

"Per juli tahun 2022 ini sudah menggunakan permentan No 10 Tahun 2022, masih sama untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani, perbedaannya hanya dari 6 jenis pupuk menjadi 2 yang di subsidi yaitu Urea dan NPK," katanya saat membuka acara FGD.

Dalam Permentan No 41 Tahun 2021 tersebut ada 6 komoditas yang masih mendapatkan subsidi pupuk. 

"Dari puluhan komoditas menjadi 6 kemudian dibagi lagi menjadi 3 subsektor: Tanaman Pangan yaitu padi, jagung, kedelai, serta Perkebunan yaitu kakao, kopi dan tebu dan Tanaman Hortikultura yaitu bawang merah, bawang putih dan cabe," jelasnya.

Joko menyebut, kesuburan secara agronomis tanaman sangat membutuhkan unsur yang cukup dimana dapat tercukup dari dua jenis pupuk subsidi yaitu Urea dan NPK. "Selain itu pembatasan komoditas subsidi secara Perpres dan secara rantai ekonomi bisa menyebabkan inflasi contoh secara langsung bawang merah dan bawang putih, kalau tidak langsung tebu kan jadi gula," tuturnya.

Dalam hal ini Permentan No 41 Tahun 2022 juga meninjau komoditas strategis ditinjau secara skala nasional. Namun demikian daerah juga mempunyai komoditas strategis yang tidak tercover pupuk subsidi.

Joko menyebutkan secara agronomis tanaman memang membutuhkan unsur hara yang makro esensial yang sudah dicukupi dari dua jenis pupuk subsidi Urea dan NPK. "Selain itu pembatasan komoditas subsidi secara Perpres dan secara rantai ekonomi bisa menyebabkan inflasi contoh secara langsung bawang merah dan bawang putih, kalau tidak langsung tebu kan jadi gula," tuturnya.

Bukan hanya itu Joko mengatakan, Permentan No 41 Tahun 2022 juga meninjau komoditas strategis ditinjau secara skala nasional. Namun demikian daerah juga mempunyai komoditas strategis yang tidak tercover pupuk subsidi.

Dikatakan kebutuhan pupuk Temanggung paling tinggi di Jawa Tengah, dari data pada tahun lalu sebanyak 27 ribu ton pupuk digunakan untuk menunjang komoditas baik tanaman pangan, perkebunan maupun hortikultura.

Editor : M Wali

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut