get app
inews
Aa Read Next : Gunung Merapi Luapkan Awan Panas, Magelang Dilanda Hujan Abu

Fenomena Unik! Tinggal di Desa ini Kamu Tak Akan Melihat Matahari Terbit Maupun Terbenam

Minggu, 23 Juli 2023 | 22:16 WIB
header img
Desa Wota Wati di Gunung Kidul tak bisa lihat matahari terbit maupun terbenam, Foto: Ist/iNewsTemanggung.id

GUNUNGKIDUL, iNewsTemanggung.id - Ada yang unik dari Dusun Wota Wati, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Masyarakat di desa kecil di tepian Bengawan Solo kuno ini belum pernah melihat matahari terbit dan terbenam sebelumnya.

Letaknya yang berada di lembah dan dikelilingi perbukitan membuat warga desa ini tidak akan melihat matahari dari pukul 08.00 WIB. di sore hari, matahari sudah tidak terlihat lagi pada pukul 15.00 WIB.

Setiap hari, warga Dusun Wota Wati hanya menikmati sinar matahari sekitar tujuh jam. Sampai saat itu, dengan catatan kondisi cuaca cerah. Perbukitan di sekitar Wota Wati membuat sinar matahari sulit menembus.

Kondisi dusun yang tak pernah melihat matahari terbit dan terbenam ini, menjadi viral di media sosial. Dusun berpenghuni sekitar 500 jiwa tersebut, menarik perhatian banyak orang untuk mengunjunginya.

Suasana desa dengan kawasan hutan yang asri, dengan daerah persawahan yang begitu hijau, dan warga yang ramah membuat siapapun yang berkunjung di desa tersebut merasakan kedamaian. 

Salah satu warga Dusun Wota Wati, Turijan mengaku baru melihat matahari terbit di atas pukul 08.00 WIB, dan sekitar pukul 15.00 WIB, matahari sudah tidak terlihat lagi. "Dahulu katanya daerah sini merupakan aliran Bengawan Solo purba, namun telah mengering," ungkapnya

Setelah air Bengawan Solo purba mengering, warga akhirnya membuka lahan pertanian yang dilanjutkan dengan pembangunan pemukiman penduduk, sehingga kini menjadi desa Dusun Wota Wati yang unik dan menarik.

Kepala Dusun Wota Wati, Roby Sugihastanto mengatakan, di Dusun Wota Wati terdapat empat RT, dan dihuni oleh 80 kepala keluarga.

"Rata-rata penduduk di sini, bekerja sebagai petani," ungkapnya

Diakuinya, penduduk yang terbiasa dengan kondisi alam di mana sinar matahari tertunda, dan ini merupakan berkah tersendiri bagi penduduk.

"Setiap harinya, kami tetap pergi ke ladang untuk melakukan aktivitas pertanian seperti biasanya," ungkapnya.

Dusun Wota Wati berjarak sekitar 75 km dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk mengunjunginya, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 2,5-3 jam. Sebelum masuk ke wilayah dusun, jalur yang dilalui berada di hutan jati yang sangat asri.


Artikel ini telah diterbitkan oleh SINDOnews.com dengan judul "Unik! Dusun Wota Wati di Tepian Bengawan Solo Purba Tak Pernah Melihat Matahari Terbit dan Terbenam". 

Editor : M Wali

Follow Berita iNews Temanggung di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut