get app
inews
Aa Text
Read Next : Petugas Damkar Magelang Berhasil Lepaskan Cincin yang Terjebak di Jari Siswa SMK

Tradisi Syawal Sungkem Tlompak: Menyatu dengan Alam, Manusia, dan Tuhan dalam Kehidupan

Selasa, 16 April 2024 | 13:46 WIB
header img
Tradisi Sungkem Tlompak adalah ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh warga desa di sekitar Gunung Merbabu. Foto: Hms/iNewsTemanggung.id

MAGELANG, iNewsTemanggung.idTradisi Sungkem Tlompak adalah ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh warga desa di sekitar Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang. Tradisi ini mengandung makna tentang pentingnya menjaga hubungan baik antara manusia, alam, dan Tuhan.

Novita Siswayanti, seorang peneliti kebudayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa Tradisi ini dilaksanakan atas dasar filosofis kehidupan mereka. "Hubungan mereka dengan Tuhan, mereka dengan sekitarnya, dan hubungan mereka dengan alam," katanya di Magelang, Senin (15/4/2024), di sela menghadiri pelaksanaan tradisi itu oleh warga kawasan Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Bayusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Pada hari ke-5 setelah Lebaran, masyarakat Dusun Keditan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, yang terletak sekitar tujuh kilometer dari sumber air Tlompak Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, melaksanakan Tradisi Sungkem Tlompak.

Mereka mengenakan pakaian tradisional seperti tarian Keprajuritan atau Campur Bawur Lombok Abang dan dipimpin oleh pemuka mereka, Sujak (70). Mereka tiba di Dusun Gejayan dan disambut oleh Kepala Dusun Gejayan, Sulis Prasetyo (53), dan juru kunci sumber air Tlompak, Alip (59).

Saat tradisi Sungkem Tlompak berlangsung, Dusun Gejayan menjadi ramai dengan kehadiran masyarakat dari kedua dusun tersebut. Ada pedagang yang membuka lapak makanan dan mainan anak-anak. Selain itu, suasana halalbihalal Lebaran 2024 juga menjadi momen pertemuan antarwarga dusun di kawasan tersebut.

Masyarakat kemudian berjalan kaki menuju sumber air Tlompak yang berjarak sekitar 300 meter dari Dusun Gejayan.

Mereka meletakkan sesaji berupa hasil bumi, berdoa, membakar kemenyan, menabur bunga, dan mengambil air dari sumber air Tlompak menggunakan botol bekas air mineral. Beberapa juga menggunakan air tersebut untuk membersihkan tangan, kaki, dan wajah.

Pada hari ke-5 setelah Lebaran, masyarakat Dusun Keditan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, yang terletak sekitar tujuh kilometer dari sumber air Tlompak Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, melaksanakan Tradisi Sungkem Tlompak. Mereka mengenakan pakaian tradisional seperti tarian Keprajuritan atau Campur Bawur Lombok Abang dan dipimpin oleh pemuka mereka, Sujak (70). Mereka tiba di Dusun Gejayan dan disambut oleh Kepala Dusun Gejayan, Sulis Prasetyo (53), dan juru kunci sumber air Tlompak, Alip (59).

Saat tradisi Sungkem Tlompak berlangsung, Dusun Gejayan menjadi ramai dengan kehadiran masyarakat dari kedua dusun tersebut. Ada pedagang yang membuka lapak makanan dan mainan anak-anak. Selain itu, suasana halalbihalal Lebaran 2024 juga menjadi momen pertemuan antarwarga dusun di kawasan tersebut.

Masyarakat kemudian berjalan kaki menuju sumber air Tlompak yang berjarak sekitar 300 meter dari Dusun Gejayan. Mereka meletakkan sesaji berupa hasil bumi, berdoa, membakar kemenyan, menabur bunga, dan mengambil air dari sumber air Tlompak menggunakan botol bekas air mineral. Beberapa juga menggunakan air tersebut untuk membersihkan tangan, kaki, dan wajah.

Tarian Keprajuritan disertai dengan musik gamelan dimainkan di pelataran mata air Tlompak, kemudian dilanjutkan di halaman rumah juru kunci Tlompak, Alip. Di sela-sela rangkaian tradisi tersebut, di Padepokan Wargo Budoyo Dusun Gejayan juga dipentaskan pertunjukan ketoprak.

"Kegiatan-kegiatan tradisi di setiap desa merupakan bagian dari identitas karakter desa dan merupakan karakter lokal, jati diri, dan bagian kehidupan mereka," ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa melalui tradisi seperti itu, para orang tua sebenarnya sedang mengajarkan kepada generasi muda mengenai nilai-nilai kebaikan hidup yang saling terkait, termasuk pentingnya menjaga lingkungan alam.

Dia memberikan contoh tentang lokasi utama tradisi Sungkem Tlompak di mata air kawasan tersebut, yang memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang kesadaran akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk.

Editor : M Wali

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut