get app
inews
Aa Text
Read Next : Fasilitas Olahraga Dibenahi, Temanggung Siapkan Investasi Jangka Panjang untuk GOR Terpadu

Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana di Temanggung, Tiga Warga Meninggal dan 27 Mengungsi Sepanjang 2025

Rabu, 21 Mei 2025 | 22:35 WIB
header img
Petugas BPBD Temanggung melakukan pembersihan pada pohon tumbang di Temanggung. Foto: doc/iNewaTemanggung.id

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Sepanjang tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat sebanyak 195 kejadian bencana alam terjadi di wilayah tersebut. Rentetan bencana ini menyebabkan tiga warga meninggal dunia, sementara 27 orang lainnya terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, menjelaskan bahwa dari total kejadian tersebut, tanah longsor menjadi salah satu yang paling sering terjadi dengan jumlah 75 kejadian, diikuti banjir sebanyak 49 kejadian, serta cuaca ekstrem sebanyak 54 kejadian. Selain itu, terdapat pula 17 kejadian lain yang terdiri dari laka air dan angin puting beliung.

“Cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana dalam lima bulan terakhir ini dengan total 195 kejadian yang tersebar di 20 kecamatan dan 119 desa,” ungkap Totok, Rabu (21/5/2025).

Totok menyampaikan bahwa total kerugian material akibat bencana-bencana yang terjadi di wilayah Temanggung tersebut diperkirakan mencapai Rp2,1 miliar. Sementara itu, jumlah warga terdampak mencapai 2.038 orang, dengan 27 orang di antaranya sempat harus mengungsi, dan tiga warga dinyatakan meninggal dunia.

Ia menegaskan bahwa cuaca ekstrem menjadi pemicu utama berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang tinggal di kawasan rawan bencana.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya.

Totok juga mengingatkan warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang. Selain itu, ia juga mengimbau para pengendara agar berhati-hati saat melintas, terutama saat hujan disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang di sepanjang jalan.

“Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan cepat jika terjadi bencana lanjutan,” pungkas Totok.

Dengan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan dapat lebih tanggap terhadap potensi bencana dan segera mengambil langkah antisipatif untuk menghindari dampak yang lebih besar.
 

Editor : Redaksi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut