JAKARTA, iNewsTemanggung.id - Jakarta Internasional Stadium (JIS) batal digunakan menjadi lokasi kedua laga uji coba Timnas Indonesia Vs Curacao pada 27 September mendatang. Sebelum itu, Garuda lebih dulu akan menjamu Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 24 September besok.
PSSI menjelaskan alasan batal menggelar laga Timnas Indonesia di Stadion JIS. Arena berkapasitas 82 ribu itu dinilai belum memenuhi kelayakan.
Namun, setelah PSSI melakukan uji kelayakan, Stadion JIS dianggap belum memenuhi persyaratan untuk menggelar laga FIFA matchday alias jeda internasional.
Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur yang meliputi area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Selain itu, concourse timur bahkan belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, terutama pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh. Lalu sarana prasarana pendukung juga kurang seperti kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
"Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen - 50 persen - 75 persen - 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," ungkap Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Dijelaskannya, Stadion JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat.
Hal itu dianggap sangat riskan, padahal animo masyarakat untuk datang ke stadion sangat tinggi jika timnas bermain.
Selain itu masuk stadion hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.
"Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah kalau kami paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA," papar Yunus Nusi.
Editor : M Wali
Artikel Terkait