SEMARANG, iNewsTemanggung.id - Fenomena gerhana bulan total bakal terjadi hari ini Selasa, (8/11/2022). Ada beberapa dampak yang terjadi nantinya.
Menurut pejelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena gerhana bulan total akan berdampak pada kondisi air pasang laut. Meski begitu, BMKG menyebut dampaknya tidak akan signifikan.
"Namun dari data prakiraan yang kami peroleh dari BMKG Stasiun Maritim Semarang, pengaruhnya diprakirakan tidak terlalu signifikan," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Selasa (8/11/2022).
Ia menambahkan, melihat laut jawa sendiri bakal pasang maksimum sekiar 80 sentimeter saja. Sedangkan di perairan selatan Jawa Tengah, lanjutnya, gerhana bulan total tidak terlalu berpengaruh terhadap pasang maksimum.
Terkait dengan fenomena langka gerhana bulan total ini Hery menyampaikan gerhana bulan di wilayah Jawa Tengah akan berlangsung selama tiga jam mulai pukul 17.59 WIB hingga 20.57 WIB.
"Gerhana bulan total di wilayah Jawa Tengah langsung ke puncak gerhananya, tidak dari fase awal," jelasnya.
Pihaknya melakukan pegamatan terhadap gerhana bulan total ini di halaman BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjarnegara.
Ia mempersilahkan masyarakat yang ingin gabung untuk mengamati gerhana bulan total tersebut.
"Ini kan momentum yang langka karena pada tahun 2022 terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan," katanya.
Dari empat kejadian gerhana tersebut, kata dia, hanya gerhana bulan total pada hari Selasa (8/11) yang bisa diamati di Indonesia, sedangkan tiga gerhana lainnya tidak bisa diamati di Indonesia.
Sementara itu, prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan pasang maksimum di perairan selatan Jawa Tengah pada hari Selasa (8/11), pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB, diprakirakan mencapai 2 meter.
Oleh karena saat sekarang tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah masuk kategori sedang (1,25-2,5 meter), kata dia, pasang maksimum tersebut diprakirakan tidak akan mengakibatkan terjadinya rob di pesisir selatan Jateng.
Editor : M Wali
Artikel Terkait