TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Puluhan pegiat budaya Parakan Kabupaten Temanggung bersama unsur pemerintah berkumpul dan berdiskusi bertajuk Rampon Budaya 'Kota Pusaka Parakan' pada Sabtu, (11/2/2023) di Kawedanan Parakan.
Diskusi tersebut membahas terkait Kota Parakan yang dinilai perlu digagas dari unsur sejarah mapun wisatanya.
Beberapa tahun lalu Parakan dinobatkan sebagai Kota Pusaka oleh Kementerian Pekerjaan Umum lewat Piagam Komitmen Penataan Pelestarian Kota Pusaka 2015.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula dari unsur pemerintah diantaranya Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Muhamad Ngainirrichadl, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Temanggug Saltiyono Atmaji, Anggota DPRD Temanggung Selamet Eko Wantoro, dan tokoh agama sekaligus pengasuh PonPes Al Falah parakan Gus Dziaullami'.
"Kalau kita berbicara Parakan ini adalah kota tua, Parakan dijadikan kota pusaka beberapa tahun lalu karena banyak sejarah dan bangunan heritage dan ditambah cerita sejarah bambu runcing, " kata Saltiyono Kepala Dinbudpar Temanggung.
Sementara itu, Anggota DPRD Jateng Muhamad Ngainirrichadl mendorong Parakan ini untuk dikembangkan menjadi daerah wisata sejarah.
"Ini yang harus kita tangkap, bagaimana mengembangkan Kota Parakan ini menjadi Kota Wisata, saya sangat berharap segala kekuatan potensi untuk kita ajak berkolaborasi bersama, " ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut disinggung juga terkait Kabupaten Temanggung merupakan daerah yang dihimpit oleh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) diantaranya Dieng Wonosobo dan Candi Borobudur di Magelang.
Dengan adanya potensi yang ada, Richadl yang juga Sekretaris Komisi B membidangi pariwisata tersebut berharap semua unsur yang ada di wilayah parakan bisa memanfaatkannya.
"Kita bisa mengambil potensi ini, jangan sampai orang berkunjung ke dieng lewat Temanggung hanya mampir untuk istirahat saja, tapi kita suguhkan makanan, budaya, atau apapun untuk dikenalkan kepada para wisatawan, apalagi Parakan berada di jalur strategis," pungkasnya.
Editor : M Wali
Artikel Terkait