Melihat Jejak 4 Kampung Mati di Temanggung, Tersembunyi di Tengah Hutan

M Wali
4 Kampung mati di Temanggung yang ditinggalkan warganya. Foto: YouTube/Cank Tuin Channel/iNewsTemanggung.id

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Temanggung, salah satu daerah di Jawa Tengah, telah menjadi tujuan utama para wisatawan yang mencari keindahan alam karena kedekatannya dengan gunung dan panorama alam yang menakjubkan.

Namun, meskipun dikenal sebagai daerah penghasil tembakau dan hasil pertanian yang subur, Temanggung ternyata juga memiliki sebuah kampung terpencil yang dikenal sebagai kampung mati, terletak di tengah hutan.

Tidak main-main, ada empat kampung mati di Temanggung yang ditinggalkan karena berbagai alasan, dengan lokasinya yang sangat terpencil dan terletak di tengah hutan.

Dilansir dari youtube YouTube/Cank Tuin Channel Kampung mati di Temanggung yang dimaksud adalah Kampung Wonotopo di Candiroto, Temanggung.

Akses jalan menuju kampung ini sangat sulit, menyebabkannya terisolasi karena jalannya berbatu, tidak beraspal, dan terletak di tengah hutan.

Jika Anda berencana mengunjungi kampung mati di Temanggung, khususnya Kampung Wonotopo di Candiroto,  untuk memastikan kondisi kendaraan bermotor Anda dalam keadaan sangat baik.

Hal ini karena dipastikan tidak ada stasiun pengisian bahan bakar atau bengkel tambal ban di sekitar lokasi tersebut.

Untuk mencapai kampung mati di Temanggung ini, terletak di Kampung Wonotopo, Candiroto, Anda dapat menempuh perjalanan selama sekitar 1,5 jam dari pusat kota atau dari Jalan Raya Pasar Candiroto dengan mengambil arah ke kiri.

Kampung mati di Temanggung ini cukup unik karena tidak hanya satu dusun saja yang ditinggalkan, akan tetapi ada kira-kira 4 dusun yang ditinggalkan dan akhirnya berakhir terisolir di tengah hutan.

Pertama, adalah Dusun Tengu, kemudian ada Dusun Secentong Wonotopo, Dusun Candiroto, dan Dusun Gunung Tengu.

Seluruh dusun yang ada di kampung mati di Temanggung memiliki rumah-rumah yang terbuat dari kayu.

Tidak hanya rumah-rumah yang ditinggalkan, tapi juga area pemakaman umum, mushola, dan bilik sumur umum ditinggalkan oleh warga.

Pada tahun 1990-an, dusun-dusun di Temanggung masih lengkap dan padat dihuni, seperti yang disampaikan dalam informasi. Namun, saat ini, kampung-kampung tersebut telah ditinggalkan karena akses yang sulit, terisolir, dan terletak di tengah hutan.

Posisi keempat dusun ini juga jauh dari dusun-dusun lainnya, yang akhirnya menyebabkan warga perlahan-lahan meninggalkannya.

Sebelum memasuki dusun-dusun tersebut, terdapat wilayah perkebunan kopi di mana penduduk setempat sebelumnya bekerja sebagai pekerja kebun kopi. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak dari mereka pensiun dan memilih untuk kembali ke kampung halaman masing-masing di luar dusun.

Hanya sedikit orang yang masih bertahan di beberapa dusun tersebut, dengan tidak lebih dari 5 rumah yang masih dihuni. Hal ini menyebabkan sisa dusun menjadi kampung mati yang cukup menyeramkan, terutama pada malam hari.

Apakah Anda merasa yakin untuk mengunjungi kampung mati yang terisolir di Temanggung yang berada di tengah hutan ini?

Editor : M Wali

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network