TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - 300 Hektare disiapkan oleh para petani Temanggung tahun ini untuk ditanami bawang merah dengan menggunakan metode benih ''true shallot seed'' (TSS) dengan cara disemai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan, metode ini merupakan teknologi baru terkait pembenihan yang bernama TSS.
"Petani mencoba teknologi baru terkait dengan pembenihan namanya TSS. Kalau biasanya bawang merah ditanam dari umbi sekarang menggunakan biji," katanya Kamis, (29/12/2022).
Program ini mendapatkan bantuan biji dari APBN yang kemudian disemai. Lanjut Joko, Media pesemaian itu namanya soil block, terdiri atas campuran kokopit, kompos dan sebagainya kemudian dipres sehingga agak keras.
Joko mengatakan dengan menggunakan TSS bisa menurunkan biaya produksi minimal 30 persen, mengingat usaha bawang merah itu yang paling besar biayanya dari sisi bibit karena umbi bibit bawang merah di atas Rp30.000 per kilogram, dengan TSS itu bisa Rp10.000.
"Memang itu yang kami sasar. Terus terang dengan teknologi TSS ini masih mencoba, kalau tidak dicoba kami tidak akan tahu permasalahannya di mana dan petani juga dapat dukungan sarana produksi (saprodi)," katanya.
Menurut dia pembenihan TSS ini juga diterapkan untuk tanaman cabai, tetapi belum terlalu banyak, masih berkisar 10an hektare.
"Harapan saya agak tinggi terkait dengan TSS ini karena dari bahan baku biji ini bisa irit 30 persen dari budi daya bawang merah dengan umbi itu satu hektare biayanya sekitar Rp55 juta sampai Rp70 juta," katanya.
Joko mengatakan keunggulannya dengan TSS ini juga berpartisipasi pada program konservasi, khususnya untuk tanaman cabai dalam persemaiannya menggunakan polibag, kalau dengan TSS ini tidak ada polibag lagi.
Editor : M Wali