TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Harga tembakau rajangan kering dari petani di kawasan Gunung Sumbing dan Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada musim panen tahun ini mencapai Rp 150.000 per kilogram.
Kepala Desa Bansari, Samino, pada Rabu (18/9/2024), menyatakan bahwa harga tembakau kering untuk kualitas C berada di kisaran Rp 85.000 per kilogram, kualitas D di antara Rp 90.000 hingga Rp 100.000, kualitas E mencapai Rp 125.000, dan kualitas F berada di puncak Rp 150.000 per kilogram.
Samino menjelaskan bahwa meski perusahaan seperti Gudang Garam tidak membeli, Djarum serta sejumlah pabrik kecil lainnya berpartisipasi dalam pembelian, yang mendorong kenaikan harga tembakau.
Ia menambahkan bahwa harga tembakau tahun ini naik signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama berkat dukungan pabrik-pabrik kecil dan pembelian besar-besaran dari Djarum.
Kualitas tembakau pada musim panen tahun 2024 diperkirakan akan terus meningkat karena didukung oleh cuaca panas yang optimal untuk proses pengeringan, sehingga menghasilkan tembakau dengan aroma harum dan warna kuning mengkilat keemasan.
"Sampai hari ini, sekitar 60 persen tanaman tembakau telah dipanen, dan sisanya 40 persen kemungkinan juga akan menghasilkan tembakau kering berkualitas bagus," tambahnya.
Namun, setelah beberapa hujan turun, diharapkan cuaca kembali panas agar proses panen bisa berlanjut dengan baik.
Seorang petani, Kimpul Rujito (56), menyebutkan bahwa petani tembakau kini dapat memperoleh keuntungan lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana harga tembakau berkualitas C, D, dan E saat itu hanya mencapai Rp 45.000 hingga Rp 90.000 per kilogram, sementara kualitas F berada di kisaran Rp 130.000 hingga Rp 145.000 per kilogram.
Selain itu, di kawasan Gunung Sindoro dan Sumbing mulai terlihat hasil tembakau Srintil, yang terkenal karena warna hitam keemasan dan aroma pekatnya.
Kimpul menambahkan bahwa tembakau Srintil dapat mencapai harga lebih dari Rp 500.000 per kilogram.
Editor : Redaksi