Kebumen, iNewsTemanggung.id - Agenda rutin triwulanan bahtsul masail diniyah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah kembali digelar. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (27/02/23) hingga Selasa (28/02/23) tersebut bertempat di Pesantren Al-Kahfi Sumalangu, Kabupaten Kebumen.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) jawa Tengah KH Zainal Amin mengatakan, kegiatan bahtsul masail di Kebumen siap untuk digelar dengan 4 masalah yang bakal dibahas di putaran terakhir periode kepengurusannya.
"Saat ini sedang dibahas di tingkat cabang dan wilayah menyiapkan draf jawabannya, sehingga pada pembahasan di pesantren tertua di Indonesia itu tidak berlarut-larut," ujarnya.
Disampaikan, masing-masing cabang nanti diminta untuk mengirimkan 7 utusannya yang terdiri dari jajaran syuriyah 2 peserta, tanfidziyah 2 peserta, LBM 2 peserta, dan LAZISNU 1 peserta.
Dalam pembukaan Bahtsul Masail, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Muzamil menegaskan hubungan pengurus dan warga NU merupakan hubungan ruhaniyah.
"Hubungan ini merupakan rabithah ruhaniyah, tidak terkait siapa yang akan menjadi Gubernur, Bupati, bahkan Presiden dan DPR. Insya Alloh NU tetap berjalan sesuai relnya", ujarnya.
Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan, Bahtsul Masail bukan semata-mata urusan Syuriyah melainkan juga Tanfidziyah. "Sebab Bahtsul Masail terkait ahkamu syari'ah", tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang tersebut menyampaikan, Imam Jalaluddin Assuyuti, lahir 841 H. Pondok pesantren Al-Kahfi Sumolangu ini lahir 879 H, "sehingga pondok pesantren ini sezaman dengan Imam Jalaluddin Assuyuti dan kasultanan Demak", pungkasnya.
Editor : M Wali