get app
inews
Aa Text
Read Next : PKB Jateng Tetap Berjuang Mencalonkan Gus Yusuf sebagai Calon Gubernur pada Pilkada 2024

Waspada! Lonjakan Kasus DBD di Jawa Tengah, 6.421 Kasus dengan 158 Kematian di Awal 2024

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:38 WIB
header img
Lonjakan Kasus DBD di Jawa Tengah, 6.421 Kasus dengan 158 Kematian di Awal 2024. Foto: Ist/iNewsTemanggung.id

SEMARANG, iNewsTemanggung.id - Sepanjang bulan Januari hingga Mei 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat sebanyak 6.421 kasus demam berdarah dengue (DBD) di jateng. Dari jumlah tersebut, 158 kasus berakhir dengan kematian.

Di antara 35 kabupaten/kota di Jateng, Klaten mencatatkan jumlah kasus terbanyak. Selama tahun 2024, Klaten melaporkan sekitar 512 kasus DBD, dengan 25 di antaranya berujung kematian.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Irma Makiah, mengungkapkan bahwa data tersebut merupakan hasil temuan dari Januari hingga awal Mei 2024. Puncak kasus DBD terjadi pada pekan ke-12, yaitu sekitar bulan April, saat pergantian dari musim hujan ke musim kemarau.

“Penyebab [April kasus tertinggi] karena perubahan iklim [hujan ke kemarau],” kata Kabid P2P melalui Sub Kordinator Penyakit Menular dan Tak Menular, Heri Purnomo, Jumat (24/5/2024).

Selain Klaten, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah juga mencatat jumlah kasus DBD tertinggi lainnya berada di Kabupaten Banyumas dan Grobogan. Sepanjang 2024, Banyumas melaporkan 489 kasus DBD, sementara Grobogan mencatat 466 kasus.

Klaten tidak hanya mencatat jumlah kasus terbanyak, tetapi juga menjadi daerah dengan korban meninggal akibat DBD tertinggi, yaitu 25 orang. "Kematian tertinggi kedua tercatat di Kabupaten Jepara dengan 21 kasus, disusul oleh Kendal dengan 18 kasus," kata Heri.

Editor : M Wali

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut