Perayaan Idul Fitri: Apa yang Membedakan Indonesia dan Arab Saudi?

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, terdapat perbedaan dalam penetapan dan perayaan Idul Fitri antara Arab Saudi dan Indonesia. Berikut adalah beberapa perbedaan tersebut.
1. Penetapan Tanggal Idul Fitri
Pada tahun 2025, Arab Saudi menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, setelah hilal terlihat di Observatorium Sudair dan Tamir.
Sementara itu, Indonesia menetapkan Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025, karena hilal tidak terlihat pada saat pemantauan.
2. Metode Penentuan Awal Bulan
Perbedaan ini disebabkan oleh metode yang digunakan masing-masing negara. Arab Saudi menggunakan metode rukyat hilal global, yaitu penetapan awal bulan berdasarkan pengamatan hilal di wilayah mereka.
Sementara Indonesia mengombinasikan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat lokal, sehingga sering kali perayaan Idul Fitri di Indonesia jatuh sehari setelah Arab Saudi.
3. Tradisi Malam Takbiran
Di Indonesia, malam takbiran dirayakan dengan meriah melalui pawai keliling, dentuman bedug, dan takbir yang dikumandangkan sepanjang malam.
Sebaliknya, di Arab Saudi, takbiran dilakukan dengan lebih sederhana, tanpa pawai keliling, dan biasanya hanya di masjid-masjid.
4. Silaturahmi dan Halal Bihalal
Setelah salat Idul Fitri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi halal bihalal, yaitu saling mengunjungi tetangga dan kerabat untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan. Di Arab Saudi, tradisi ini lebih terfokus pada keluarga inti, tanpa kunjungan ke tetangga atau kerabat yang lebih luas.
5. Sajian Lebaran
Di Indonesia, hidangan khas Lebaran meliputi ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai kue kering. Sementara di Arab Saudi, hidangan khas Idul Fitri antara lain kabsa (nasi berbumbu dengan daging), sambosa, dan laban (susu fermentasi).
6. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR)
Di Indonesia, pekerja biasanya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebelum Lebaran. Di Arab Saudi, tradisi ini tidak ada; sebagai gantinya, keluarga sering memberikan eidiya atau uang Lebaran kepada anak-anak, mirip dengan tradisi angpao di Indonesia.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masing-masing negara dalam merayakan Idul Fitri.
Editor : Redaksi