SEMARANG, iNewsTemanggung.id - Kronologi penemuan mayat yang diduga pegawai Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi berawal dari temuan motor yang terbakar di kawasan Pantai Marina Semarang pada Kamis (8/9/2022).
Motor yang telah terbakar itu ditemukan pertama kali oleh seorang operator alat berat buldoser bernama Slamet. Saat itu Slamet sedang membersihkan rumput di sekitar lokasi. Pada awalnya, Slamet hanya menemukan motor terbakar tapi tidak melihat adanya mayat di sekitar lokasi.
Dia pun langsung menemukan temuan tersebut kepada sang mandor.
"Saya sedang bekerja bersihin ilalalang, lihat ada motor, terus laporan sama mandor," katanya, di lokasi kejadian Kawasan pantai maria Kota Semarang, Jumat (9/9/2022).
"Jam sebelasan siang, kemarin siang, terus saya laporan dengan mandor ditindaklanjuti oleh mandor," lanjutnya.
Setelah itu, Slamet mengaku kembali melanjutkan aktivitasnya hingga selesai.
"Masih kerja lagi sampai sore saya, saya cuman lihat saja turun saja tidak," katanya.
Pada Jumat (9/9/2022), pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan jasad yang diduga Iwan Budi. Mayat tersebut ditemukan tidak jauh dari motor yang sudah terbakar.
Mayat yang diduga Iwan ditemukan hangus terbakar dengan kepala hilang. Polisi menggunakan anjing pelacak untuk menemukan bagian kepala mayat tersebut.
Dalam olah TKP, tim inafis Polrestabes Semarang menemukan laptop, pisau, Hp, Monogram PNS dan papan nama An. IWAN BUDI PAULUS dalam kondisi keadaan terbakar.
Diketahui, Iwan menghilang sejak Rabu (24/8/2022). Pada tanggal tersebut, Iwan masih terekam di CCTV saat berada di Traffic light AKPOL.
Ada dugaan menghilangnya Iwan karena kasus penyelewengan aset. Iwan Budi rencananya akan diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.
Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagyo membenarkan Iwan menghilang sehari saat diundang Ditreskrimsus untuk dimintai keterangan.
"Saat ini baru tahap pengumpulan bahan keterangan. Kami baru memanggil Iwan pada Kamis (25/8/2022)," katanya.
Kombes Bagyo menuturkan Iwan diadukan atas dugaan penyelewengan aset pemerintah. Namun pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman dan mencari bukti-bukti atas aduan tersebut.
"Panggilan Iwan baru sekali. Kalau sebelum tanggal 25 kami sering melakukan komunikasi. Kami mengirimkan surat klarifikasi untuk meminta penjelasan. Setelah itu sudah tidak ada," tutur dia.
Editor : Nasrul
Artikel Terkait