TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Temanggung yang dijadwalkan akhir Desember ini, sejumlah nama kader kiai muda mencuat sebagai kandidat potensial untuk posisi Ketua PCNU. Para tokoh ini tidak hanya dikenal di kalangan Nahdliyin, tetapi juga memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengabdian dan kepemimpinan di lingkungan NU.
1. KH. Nurul Yakin, S.Sos. (Gus Nurul)
Ketua MWC NU Kedu sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Karang Santri ini dipandang sukses menjadikan MWC Kedu sebagai percontohan di Temanggung. Dorongan agar Gus Nurul maju sebagai Ketua PCNU datang dari jajaran pengurus MWC Kedu serta beberapa MWC lain. Dalam pernyataannya, Gus Nurul menyatakan kesiapannya memimpin jika mendapat restu dari para kiai dan masyayih, menegaskan bahwa kepemimpinan NU harus berlandaskan amanah dan estafet ilmu dari para ulama.
2. KH. Ahmad Syarif Yahya, S.Sos. (Gus Yahya)
Sebagai aktivis Lakpesdam PCNU Temanggung dan Pengasuh Pondok Pesantren Ridho Allah Kaloran, Gus Yahya dikenal sebagai pemikir muda sekaligus organisator yang andal. Dengan latar belakangnya sebagai penulis dan aktivis, Gus Yahya dinilai mampu membawa perubahan positif bagi PCNU. Ia berharap Konfercab kali ini melahirkan pemimpin yang teguh memegang khittah dan mampu menjadi pelindung bagi Nahdliyin.
3. KH. Mustahal Nasuha, S.Sos. (Gus Tahal)
Saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Temanggung, Gus Tahal dikenal aktif dalam kegiatan NU dan memiliki jaringan luas di tingkat PWNU maupun PBNU. Dengan pengalaman yang lebih matang dibandingkan kandidat lain, Gus Tahal dianggap memiliki kapasitas mumpuni untuk memimpin PCNU ke arah yang lebih baik.
4. KH. Abd Halim, S.Pd.I. (Gus Halim)
Ketua MWC NU Selopampang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darul Mutaqin ini dikenal sukses dalam memimpin MWC Selopampang. Berkat dorongan dari para kiai dan alumni, Gus Halim disebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk memimpin PCNU Temanggung.
Kriteria Pemimpin dan Tantangan NU di Masa Depan
KH. Misbah Muslih, Wakil Syuriah PCNU, menekankan pentingnya figur ketua yang tidak hanya ahli dalam organisasi tetapi juga mampu mengemban amanah ulama. Pemimpin PCNU harus fokus pada penyebaran ilmu agama (nasrul ilmi), mempererat silaturahmi, menyebarkan syiar ahlusunnah wal jamaah, dan melayani Nahdliyin dengan penuh pengabdian.
Adapun syarat menjadi Ketua PCNU meliputi pengalaman sebagai pengurus harian di struktur NU, kelulusan kaderisasi tingkat dasar (PD-PKPNU) atau menengah (PMKNU), serta bukti sertifikat atau surat keterangan lulus dari Dewan Instruktur.
Konfercab kali ini akan menjadi momentum penting dalam menentukan arah NU Temanggung ke depan. Apakah para kader kiai muda ini mampu merealisasikan harapan besar Nahdliyin? Semua mata kini tertuju pada Konfercab PCNU akhir Desember mendatang.
Editor : M Wali
Artikel Terkait