TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Kepergian Titiek Puspa, legenda seni dan musik Indonesia, meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air. Di balik kiprahnya yang luar biasa selama lebih dari tujuh dekade, tak banyak yang tahu bahwa Titiek Puspa pernah menjejakkan masa kecilnya di Temanggung, Jawa Tengah.
Lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan, Titiek Puspa dibesarkan dalam keluarga besar dan berpindah-pindah mengikuti pekerjaan sang ayah, Tugeno Puspowidjojo. Salah satu tempat yang paling membekas dalam ingatan masa kecilnya adalah Kranggan, sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung.
Tinggal di Kranggan Saat Masa Pendudukan Jepang
Kisah Titiek di Temanggung bermula pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942. Kala itu, situasi sosial dan keamanan memaksa keluarga Tugeno untuk meninggalkan tempat tinggal mereka di Semarang, di mana sang ayah bekerja di Rumah Sakit CBZ (sekarang RSUP Dr. Kariadi). Mereka memilih Kranggan, Temanggung, sebagai tempat tinggal baru demi keamanan dan ketenangan keluarga.
Temanggung menjadi saksi masa kecil Titiek yang penuh warna, sekaligus fase awal pembentukan karakter dan kecintaannya pada seni. Di usia belia, ia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia tarik suara.
Perjalanan Sekolah Naik Kereta
Selama tinggal di Temanggung, Titiek kecil menempuh pendidikan di Magelang. Uniknya, setiap hari ia harus naik kereta api dari Kranggan ke Magelang – perjalanan yang kala itu cukup panjang dan melelahkan, namun selalu ia jalani dengan semangat.
Dari kereta api itu pula, muncul kisah ikonik tentang kebiasaannya bernyanyi sepanjang perjalanan. Suaranya yang merdu bahkan kerap mengundang perhatian penumpang lain. Dari senandung di atas rel inilah, bakat seni Titiek Puspa mulai tumbuh dan dikenal.
Editor : Redaksi
Artikel Terkait