Melihat efektivitasnya, Bupati Agus mendorong agar sistem sling ini direplikasi ke desa-desa lain yang memiliki karakteristik geografis serupa. Ia menyarankan agar setiap desa sentra pertanian menyisihkan anggaran sekitar Rp80 juta untuk pembangunan fasilitas ini.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi daerah, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) serta Dinas Pertanian, untuk menjamin implementasi program berjalan luas dan berkelanjutan.
“Sinergi semua pihak sangat diperlukan. Inovasi ini bukan semata soal teknologi, tapi juga bentuk keberpihakan kita pada para petani,” tegasnya.
Tak hanya itu, Pemkab Temanggung juga tengah mengembangkan gagasan baru berupa pembangunan greenhouseberbasis teknologi.
Fasilitas ini dirancang agar sesuai dengan iklim dan topografi setempat, untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan hasil panen secara optimal.
Dengan menggabungkan teknologi dan pendekatan lokal, Bupati Agus Setyawan berkomitmen untuk mengangkat potensi pertanian Temanggung ke level yang lebih tinggi.
“Pertanian bukan lagi pekerjaan berat dan mahal, jika kita bisa menghadirkan solusi cerdas,” pungkasnya.
Editor : Redaksi
Artikel Terkait