Kepala Dusun Wota Wati, Roby Sugihastanto mengatakan, di Dusun Wota Wati terdapat empat RT, dan dihuni oleh 80 kepala keluarga.
"Rata-rata penduduk di sini, bekerja sebagai petani," ungkapnya
Diakuinya, penduduk yang terbiasa dengan kondisi alam di mana sinar matahari tertunda, dan ini merupakan berkah tersendiri bagi penduduk.
"Setiap harinya, kami tetap pergi ke ladang untuk melakukan aktivitas pertanian seperti biasanya," ungkapnya.
Dusun Wota Wati berjarak sekitar 75 km dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk mengunjunginya, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 2,5-3 jam. Sebelum masuk ke wilayah dusun, jalur yang dilalui berada di hutan jati yang sangat asri.
Artikel ini telah diterbitkan oleh SINDOnews.com dengan judul "Unik! Dusun Wota Wati di Tepian Bengawan Solo Purba Tak Pernah Melihat Matahari Terbit dan Terbenam".
Editor : M Wali