Tak hanya melalui promosi, KPw BI Jateng juga memberikan pendampingan dalam bentuk peningkatan kapasitas usaha dan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku UMKM.
"Pengembangan ekspor harus diiringi dengan konsistensi UMKM untuk menjaga kualitas dan kuantitas produknya, sehingga dapat menjaga daya saing di pasar internasional termasuk ke pasar domestik," jelas Rahmat.
Selain Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program serupa melalui One Village One Product (OVOP). Eddy S. Bramiyanto, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, berharap keberhasilan Kwadungan Java Coffee dapat memotivasi UMKM lain untuk meningkatkan kapasitas dan mampu bersaing di pasar ekspor.
"Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah juga mengharapkan bahwa Kwadungan Java Coffee dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk meningkatkan kapasitas sehingga mampu melakukan ekspor," tambah Eddy.
Kolaborasi antara BI Jateng, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat terus mendorong pengembangan UMKM di Jawa Tengah. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Editor : Redaksi
Artikel Terkait