“Saya imbau seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung, terutama di daerah-daerah rawan longsor untuk senantiasa berhati-hati, sebab dari BMKG menginformasikan masih adanya curah hujan tinggi, maka kerawanan akan longsor itu ada. Kepada instansi terkait, saya mohon agar melakukan perhatian ekstra, melakukan asesmen benar-benar, meningkatkan tanggap bencana,” katanya.
Sementara itu, Musini merasa lega atas respons cepat pemerintah daerah dalam menangani bencana yang menimpa rumahnya. Kunjungan Wabup Nadia memberikan ketenangan bagi dirinya, terutama karena rumah dan kandangnya segera mendapat perbaikan, serta adanya bantuan kompor gas sebagai pengganti kompornya yang rusak akibat longsor.
“Kejadiannya itu Minggu, jam 18.30 WIB saat hujan deras. Posisi saya sedang di dapur bersama suami. Saya sedang mengupas biji koro, lalu suami saya pas mau makan ambil nasi. Tiba-tiba ada suara bruuk, ternyata tanah longsor, terus dapurnya rusak. Saya dan suami kemudian menengok keluar, ternyata kandangnya juga ambrol dua ekor kambing saya jatuh ke bawah, tetapi tidak apa-apa, kalau semuanya ada sembilan ekor. Alhamdulillah, kami sekeluarga selamat tidak apa-apa,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen serta memberikan bantuan berupa semen, besi, dan logistik untuk korban. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada karena curah hujan diperkirakan masih tinggi hingga akhir Februari 2025, yang berpotensi memicu cuaca ekstrem.
Editor : Redaksi
Artikel Terkait