GUNUNGKIDUL, iNewsTemanggung.id - Ada yang unik dari Dusun Wota Wati, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Masyarakat di desa kecil di tepian Bengawan Solo kuno ini belum pernah melihat matahari terbit dan terbenam sebelumnya.
Letaknya yang berada di lembah dan dikelilingi perbukitan membuat warga desa ini tidak akan melihat matahari dari pukul 08.00 WIB. di sore hari, matahari sudah tidak terlihat lagi pada pukul 15.00 WIB.
Setiap hari, warga Dusun Wota Wati hanya menikmati sinar matahari sekitar tujuh jam. Sampai saat itu, dengan catatan kondisi cuaca cerah. Perbukitan di sekitar Wota Wati membuat sinar matahari sulit menembus.
Kondisi dusun yang tak pernah melihat matahari terbit dan terbenam ini, menjadi viral di media sosial. Dusun berpenghuni sekitar 500 jiwa tersebut, menarik perhatian banyak orang untuk mengunjunginya.
Suasana desa dengan kawasan hutan yang asri, dengan daerah persawahan yang begitu hijau, dan warga yang ramah membuat siapapun yang berkunjung di desa tersebut merasakan kedamaian.
Salah satu warga Dusun Wota Wati, Turijan mengaku baru melihat matahari terbit di atas pukul 08.00 WIB, dan sekitar pukul 15.00 WIB, matahari sudah tidak terlihat lagi. "Dahulu katanya daerah sini merupakan aliran Bengawan Solo purba, namun telah mengering," ungkapnya
Setelah air Bengawan Solo purba mengering, warga akhirnya membuka lahan pertanian yang dilanjutkan dengan pembangunan pemukiman penduduk, sehingga kini menjadi desa Dusun Wota Wati yang unik dan menarik.
Editor : M Wali
Artikel Terkait