Saat menghabisi nyawa anaknya, ibu kandung itu mengucapkan kalimat “selamat jalan le, selamat jalan le”.
Setelah memastikan korban tewas, pelaku membungkus mayat anaknya dengan tikar dan karpet dan serta mengikatnya dengan tali. Tikar dan karpet itu sebelumnya dipakai untuk alas tidur korban.
Kemudian, pelaku pun berniat akan membuang mayat korban ke sungai di dekat rumah. Namun, rupanya pelaku tak kuat mengangkat jasad korban, sehingga niat membuang mayat korban pun terpaksa batal.
“Tersangka niat awalnya membuang korban ke sungai dekat rumah yang berjarak sekitar 10 meter. Namun tersangka tak kuat mengangkat,” papar Kompol Iskandar.
Ibu kandung di Sragen bunuh anaknya sendiri saat korban tengah tidur. Foto: iNewsSragen.id/Joko Piroso
Setelah itu, pelaku pun menelpon anaknya berinisial AR dan meminta dipanggilkan 2 orang warga agar datang ke lokasi kejadian. Rupanya orang-orang ini diminta pelaku untuk membuang mayat korban.
Sontak saja warga kaget mengetahui perbuatan keji pelaku yang menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Mereka pun menolak permintaan pelaku. Selanjutnya, warga melaporkan kejadian ini ke kantor polisi.
Mengenai motif pembunuhan, diduga pelaku sakit hati kepada korban lantaran sering membuat masalah di luar rumah. Pelaku pun malu lantaran korban pernah masuk penjara gara-gara aksi pencurian.
Alhasil, ibu kandung itu pun membunuh anaknya sendiri, tak peduli korban sedang tertidur pulas. Kini pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Kronologi Ibu di Sragen Bunuh Anaknya dengan Cor Beton, Sempat Ucapkan Selamat Jalan Le "
Editor : Hikmatul Uyun