Melalui surat edaran tersebut, beberapa imbauan yang disampaikan antara lain meminta seluruh instansi dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mengantisipasi potensi bencana akibat adanya seismic gap, terutama di zona megathrust Pantai Selatan Jawa Tengah.
Instansi terkait juga diminta untuk memeriksa kembali alat peringatan dini, memperbarui sistem komunikasi bencana, serta memastikan ketersediaan lokasi evakuasi yang aman dan bebas dari risiko bencana.
Selain itu, instansi terkait diminta memastikan adanya papan informasi, rambu, dan petunjuk evakuasi yang memadai, terutama di kawasan Pantai Selatan Jawa Tengah.
Pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk memperkuat edukasi, sosialisasi, dan literasi kepada masyarakat, serta mengadakan simulasi evakuasi saat terjadi gempa dan tsunami. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai risiko bencana gempa dan tsunami.
Penting juga untuk memperkuat koordinasi dalam kesiapan mekanisme darurat dan melakukan simulasi rencana kontingensi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Dalam surat edaran tersebut, Pemprov Jateng juga mengimbau agar instansi terkait meningkatkan koordinasi dengan BMKG mengenai informasi cuaca dan aktivitas seismik di zona megathrust, serta melakukan pemantauan rutin melalui website dan media lainnya.
Editor : Redaksi